1. Kegiatan yang memberikan kepada pengunjung perpustakaan dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya disebut pelayanan apa?
A. Pelayana teknis D. Pelayanan tertutup
B. Pelayanan pembaca E. Pelayanan sirkulasi
C. Pelayanan terbuka
2. Kegiatan yang semua buku-buku dicatat dalam buku induk dan diklasifikasikan menurut sistem klasifikasi tertentu, disebut pelayanan apa ?
A. Pelayanan teknis D. Pelayanan tertutup
B. Pelayanan pembaca E. Pelayanan sirkulasi
C. Pelayanan terbuka
3. Ada berapakah sistem peminjaman buku?
A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E.1
4. Menurut william A.Katz ada berapakah pelayanan pembaca yang terdapatdalam bukunya “introduction to reference work” ?
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
5. Kegiatan yang melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah disebut pelayanan apa?
A. Pelayanan sirkulasi D. Pelayanan buku
B. Pelayanan teknis E. Pelayanan umum
C. Pelayanan pembaca
6. Apa yang membedakan open acces system dengan closed acces system ?
A. Katalogisasi D. Cara peminjaman buku
B. Membuat kartu perpustakaan E. Pembuatan kartu katalog
C. Cara pengembalian buku
7. Yang terdapat dalam identitas buku kartu perpustakaan, kecuali ...
A. Nomer D. Foto
B. Nama E. Hobbi
C. Alamat
8. Ada beberapa cara untuk mengetahui jumlah peminjaman pada setiap harinya ?
A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1
9. Selain faktor kemampuan petugas, faktor apa saja yang memengaruhi terselanggaranyan pelayanan informasi ?
A. Pelayanan publik D. Kelengkapan koleksi
B. Pelayanan sirkulasi E. Pelayanan referensi
C. Pelayanan pembaca
10. Tanda apakah yang mnunjukkan bahwa tanda itu mempunyai arti koleksi referensi ?
A. (O) B. (P) C. (Q) D. (R) E. (S)
Kunci jawaban :
1. B 6. D
2. A 7. E
3. D 8. D
4. B 9. D
5. A 10. D
Nama : Selvi Nurlita
NPM : 0321 11 039
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester/Kelas : I / A
Yayasan Taman Baca Marzuki
Lembaga Sosial dan Kemasyarakatan
Jalan Kota Paris no. 3, E-mail: marzuki.yayasan@yahoo.com Kota Bogor
Nomor : 001/TU/LSM/XI/2010 Bogor, 18 Desember 2010
Perihal : Permohonan Sumbangan Bahan Pustaka
Yth. Pimpinan Redaksi PT. Grafindo
di Jakarta
Dengan hormat,
Dalam rangka mengembangkan minat dan membaca di kalangan masyarakat semakin meningkat di tahun ini, kami selaku pengelola Taman Baca Marzuki berharap agar dapat terus meningkatkan dan mengebangkan potensi tersebut yang merupakan tujuan utama kami yairu meningkatkan minat baca generasi sekarang dan mendatang.
Pada dasarnya kami mengharapkan kerjasama dengan pihak redaksi PT. Grafindo untuk turut serta mengembangkan tujuan kami tersebut. Karena tinjauan dari data peminjaman bahan pustaka, ternyata grafik tertinggi menunjukkan bahwa terbitan bhan pustaka berupa karya umum, sastra dan pengetahuan umum yang berasal dari PT. Grafindo digemari oleh pustakawan di lingkungan kamikhususnya Taman Baca Marzuki.
Untuk itu kami berharap PT. Grafindo berkenan menjalin kerjasama dengan yayasan kami agar dapat menyumbangkan buku-buku atau terbitan lainnya.
Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Hormat Kami
Pengelola Perpustakaan
Finny Faristiany
Nama : Finny Faristiany
Semester / Kelas : I / A
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tugas Pengelolaan Perpustakaan
1. Tugas pelayanan informasi bisa terselenggarakan dengan baik tergantung pada dua faktor yaitu . . . . . . .
a. Banyaknya pegunjung dan petugas
b. Peminjaman dan pengembalian buku
c. Tempat dan waktu membaca
d. Kelengkapan koleksi dan kemampuan petugas
2. “Learning is relatively permanent change in personality and reflects a change in performance”, merupakan pengertian menurut . . . . . .
a. William S. Sahakin c. Aristoteles
b. Robert M. W. Travers d. William S. Sahakin dan Robert M. W. Travers
3. Berikut ini adalah sistem peminjaman buku, yaitu . . . . . .
a. Sistem terbuka c. Sistem otomatis
b. Sistem tertutup d. Sistem tertutup dan terbuka
4. Dalam peminjaman di perpustakaan buku apa saja yang dapat di bawa pulang ? . . . .
a. Novel, Buku agama dan komik
b. Tesis, disertasi dan kamus
c. Kamus, biografi dan buletin
d. Surat kabar, biografi dan majalah
5. Layanan apa saja yang tersedia untuk pembaca ? . . . .
a. Layanan pinjaman dan sirkulasi
b. Layanan sirkulasi dan referensi
c. Layanan referensi dan penyimpanan
d. Layanan pengembalian dan referensi
6. Berikut ini komponen yang terdapat dalam kartu perpustakaan, kecuali . . . . .
a. Nama c. Foto
b. No. Anggota d. Cita-cita
7. “Circulation is one of two primary public service points in the library. The other is reference”, pendapat tersebut dikemukakan oleh . . . . .
a. William A. Katz c. Robert W. M. Travers
b. William S. Sahakian d. Mc. Clelland
8. Sistem yang terbiasa digunakan dalam perpustakaan untuk mengklasifikasi buku disebut . . . . .
a. DDC c. CDC
b. DCC d. CDD
9. Sikap yang harus dimiliki petugas referensi adalah . . . . . .
a. Lembut c. Tidak mudah bosan
b. Sabar d. Semua benar
10. Kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku disebut . . . . . .
a. Referensi c. Sirkulasi
b. Asosiasi d. Klasifikasi
Kunci Jawaban :
1. D 6. D
2. A 7. A
3. D 8. A
4. A 9. D
5. B 10. C
Jumat, 13 Juli 2012
Perbandingan konsep dasar akhlaq al-karimah dengan konsep etika dalam ideologi sekuler
Secara umum, kata akhlaq identik dengan kata etika dan moral. Kata “etika” berasal dari bahasa yunani, “ethos” (dalam bentuk tunggal), yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlaq, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta-etha, artinya adalah adat kebiasaan. Sedangkan kata “moral” berasal dari bahasa latin, “mos” (tunggal) dan “mores” (bentuk jamak), yang berarti kebiasaan atau adat.
Socrates dipandang sebagai perintis ilmu akhlak, karena ia adalah orang pertama yang berusaha sungguh-sungguh membentuk hubungan manusia dengan dasar ilmu pengetahuan. Dia berpendapat bahwa akhlak dan bentuk perhubungan itu tidak menjadi benar kecuali jika didasarkan kepada ilmu pengetahuan. Namun tak diketahui secara pasti pandangan socrates tentang tujuan akhir dari akhlak, atau dengan kata lain mengenai ukuran yang dipergunakan untuk mengukur segala perbuatan, dan diberi hukum baik atau buruk, sehingga timbullah beberapa golongan yang bermacam-macam, sedangkan semuanya menyadarkan kepada socrates dan menjadikannya sebagai pemimpin.
Karenanya sesudah Socrates lahir beberapa paham mengenai akhlak, diantaranya adalah paham Cynics dan Cyrenics. Yang merupakan pengikut Socrates. Pembangunan paham Cynics adalah Antisthenes, yang hidup pada 444-370 SM. Paham ini menyatakan bahwa ketuhanan itu bersih dari segala kebutuhan, dan sebaik-baik manusia adalah mereka yang berperangai dengan akhlak ketuhanan. Adapun pembangun paham Cyrenics adalah Aristippus. Paham ini menyatakan bahwa mencari kelezatan dan menjauhi kepedihan adalah satu-satunya tujuan yang benar untuk hidup, dan perbuatan itu dinamai utama bila timbul kelezatan yang lebih besar dari kepedihan.
Kemudian muncul paham Plato pada 427-347 SM berpendapat bahwa didalam jiwa ada kekuatan bermacam-macam, keutamaan timbul dari perimbangan dan tunduknya kekuatan itu pada hukum akal. Dia juga berpendapat bahwa pokok-pokok keutamaan itu ada empat: hikmat kebijaksanaan, keberanian, keperwiraan dan keadilan. Keempat-empatnya adalah tiang penegak bangsa-bangsa dan individu.
Pada akhir abad ke-3 M, agama Nasrani menyebar ke Eropadan mengubah pola pikir serta membawa pokok-pokok akhlak tersebut dalam Taurat, demikian juga memberi pelajaran kepada manusia bahwa Tuhan Allah sumber segala akhlak. Tuhan Allah-lah yang membuat segala patokan yang harus kita pelihara dalam bentuk perhubungan kita, dan yang menjelaskan arti baik dan arti jahat. Agama Nasrani mengharap kepada manusia supaya usaha dengan sungguh-sungguh menyucikan dirinya, baik pikiran dan perbuatannya. Agama menjadikan ruh sebagai entitas yang mempunyai penguasaan penuh mengenai badan dan keinginan. Oleh karena itu, kebanyakan pengikut pertama dari agama ini suka mengabaikan raganya, menyingkir dari dunia yang fana dan suka kepada zuhud, ibadah dan menyendiri.
Pada masa pra-Islam, bangsa Arab hanya mempunyai ahli-ahli hikmah dan sebagian ahli-ahli syair yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong menuju keutamaan dan menjauhkan dari kerendahan. Kemudian datanglah agama Islam yang mengajak orang-orang percaya bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu di seluruh alam. Sebagaimana Allah menjadikan manusia, Dia juga mengadakan susunan yang harus diikuti, dan memberikan jalan yang mesti diseberangi. Allah telah menetapkan beberapa keutamaan seperti benar dan adil, yang harus dilaksanakan dan menjadikan kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di akhirat sebagai pahala bagi orang yang menjalankannnya. Demikian juga, Allah menjadikan lawan keutamaan itu, seperti dusta dan kelaliman, larangan yang harus dijauhi, dan menjadikan kesengsaraan di dunia dan siksa di akhirat sebagai hukuman bagi yang melakukannya.
Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan suatu perintah atau mencegah dengan suatu larangan, akan tetapi Allah menjadikan kebaikan dunia tergantung beberapa perkara: keadilan, benar dan kejujuran, dan menjadikan kerusakan dunia karena sebaliknya. Apa yang menjamin kepentingan manusia, seperti menjaga jiwa dan harta benda diperintahkan sebagai kewajiban. Karena itu, besarlah hukumannya bagi orang yang membunuh atau mencuri.
Akhlak agama mencakup berbagai aspek, mulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk.
c. Hubungan khaliq,makhluq,dan akhlaq
kata akhlaq adalah bentuk jamak dari kata “khuluq” yang secara etimologis bermakna : adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, dan agama.Kata akhlaq mengandung persesuaian dengan kata khalq yang berarti kejadian, dan erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta, serta erat kaitannya dengan makhluq yang artinya diciptakan. Akhlaq dalam islam mencakup berbagai aspek,mulai dari akhlaq terhadap Allah, hingga terhadap sesama makhluk , titik tolaknya adalah pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah. Jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkau hakikatnya. Dalam hal ini Allah berfirman :
Artinya: “dan katakanlah,Segala puji bagi Allah,dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesarannya, maka kamu akan mengetahuinya.Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan .” (Qs. Al Naml [27]: 93)
Islam menekankan bahwa setiap orang hendaknya di posisikan secara wajar. Nabi Muhammad SAW,misalnya,dinyatakan sebagai manusia seperti manusia lain, namun dinyatakan pula bahwa beliau adalah rasul yang memperoleh wahyu dari Allah. Atas dasar itu beliau mendapat penghormatan melebihi kita sebagai manusia.
Di dunia barat sering dinyatakan bahwa “Anda boleh melakukan perbuatan apapun selama tidak bertentangan dengan hak orang lain.” Tapi al -Quran menegaskan bahwa anda hendaknya mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri. Allah berfirman:
Pada dasarnya akhlak yang di ajarkan dalam islam terhadap lingkungan bersumber sebagai manusia sebagai khalifah. kekhalifahan itu menurut adanya interaksi antara manusia dan sesama,antara manusia dan alam. Kekhalifahan yang di maksud mengandung arti pengayoman,pemeliharaan, dan pembimbingan. Agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptannya.
E. Cara Meraih Akhlaq Al-karimah
Seperti halnya membuat kebiasaan baik, mengubah kebiasaan buruk juga merupakan hal yang sangat sulit. Perlu latihan dan pembiasaan yang ketat agar kebiasaan buruk benar – benar hilang. Untuk mengubah kebiasaan buruk, para ahli akhlak mengajarkan beberapa hal :
Niat yang sungguh – sungguh tanpa keraguan sedikitpun untuk merubah kebiasaan itu kemudian niat tersebut harus dikawal dengan kemauan keras.
Pengertian dan kesadaran yang mendalam akan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk itu.
Dalam melaksanakan niat hendaknya setia sesuai dengan apa yang diniatkan, yakni tidak bergeser dari pendirian dan niat semula karena bertemu dengan kesukaan.
Segera mengisi kekosongan dengan kebisaan jelek itu terbuang. Waktu yang luang setelah menggeser kebiasaan jelek jangan dibiarkan lowong begitu saja karena akan mengundang kejelekan itu datang kembali.
Cari waktu yang baik dan tepat untuk melakukan niat itu.
Selalu memelihara kekuatan penolak yang terdapat dalam jiwa agar selalu tumbuh dan hidup.
Seorang muslim harus berusaha membina dirinya. Akhlak mulia dan menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi masyarakat. Untuk itu, seorang muslim harus mengikuti dan memerapkan akhlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW . Al Qur’an mengakui secara tegas bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang sangat agung. Bahkan dapat dikatakan bahwa ukuran pengangkatan beliau sebagai nabi adalah lantaran keluruhan budi pekertinya.
Atas dasar sifat – sifat agung yang dimilikinya,Allah menjadikan beliau sebagai teladan yang baik (uswatun hasanah) sekaligus sebagai pembawa berita dan peringatan. Allah berfirman:
Artinya : “Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang ba
ik (uswatun hasanah) bagi yg mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-ahzab[33]:21)
Socrates dipandang sebagai perintis ilmu akhlak, karena ia adalah orang pertama yang berusaha sungguh-sungguh membentuk hubungan manusia dengan dasar ilmu pengetahuan. Dia berpendapat bahwa akhlak dan bentuk perhubungan itu tidak menjadi benar kecuali jika didasarkan kepada ilmu pengetahuan. Namun tak diketahui secara pasti pandangan socrates tentang tujuan akhir dari akhlak, atau dengan kata lain mengenai ukuran yang dipergunakan untuk mengukur segala perbuatan, dan diberi hukum baik atau buruk, sehingga timbullah beberapa golongan yang bermacam-macam, sedangkan semuanya menyadarkan kepada socrates dan menjadikannya sebagai pemimpin.
Karenanya sesudah Socrates lahir beberapa paham mengenai akhlak, diantaranya adalah paham Cynics dan Cyrenics. Yang merupakan pengikut Socrates. Pembangunan paham Cynics adalah Antisthenes, yang hidup pada 444-370 SM. Paham ini menyatakan bahwa ketuhanan itu bersih dari segala kebutuhan, dan sebaik-baik manusia adalah mereka yang berperangai dengan akhlak ketuhanan. Adapun pembangun paham Cyrenics adalah Aristippus. Paham ini menyatakan bahwa mencari kelezatan dan menjauhi kepedihan adalah satu-satunya tujuan yang benar untuk hidup, dan perbuatan itu dinamai utama bila timbul kelezatan yang lebih besar dari kepedihan.
Kemudian muncul paham Plato pada 427-347 SM berpendapat bahwa didalam jiwa ada kekuatan bermacam-macam, keutamaan timbul dari perimbangan dan tunduknya kekuatan itu pada hukum akal. Dia juga berpendapat bahwa pokok-pokok keutamaan itu ada empat: hikmat kebijaksanaan, keberanian, keperwiraan dan keadilan. Keempat-empatnya adalah tiang penegak bangsa-bangsa dan individu.
Pada akhir abad ke-3 M, agama Nasrani menyebar ke Eropadan mengubah pola pikir serta membawa pokok-pokok akhlak tersebut dalam Taurat, demikian juga memberi pelajaran kepada manusia bahwa Tuhan Allah sumber segala akhlak. Tuhan Allah-lah yang membuat segala patokan yang harus kita pelihara dalam bentuk perhubungan kita, dan yang menjelaskan arti baik dan arti jahat. Agama Nasrani mengharap kepada manusia supaya usaha dengan sungguh-sungguh menyucikan dirinya, baik pikiran dan perbuatannya. Agama menjadikan ruh sebagai entitas yang mempunyai penguasaan penuh mengenai badan dan keinginan. Oleh karena itu, kebanyakan pengikut pertama dari agama ini suka mengabaikan raganya, menyingkir dari dunia yang fana dan suka kepada zuhud, ibadah dan menyendiri.
Pada masa pra-Islam, bangsa Arab hanya mempunyai ahli-ahli hikmah dan sebagian ahli-ahli syair yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong menuju keutamaan dan menjauhkan dari kerendahan. Kemudian datanglah agama Islam yang mengajak orang-orang percaya bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu di seluruh alam. Sebagaimana Allah menjadikan manusia, Dia juga mengadakan susunan yang harus diikuti, dan memberikan jalan yang mesti diseberangi. Allah telah menetapkan beberapa keutamaan seperti benar dan adil, yang harus dilaksanakan dan menjadikan kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di akhirat sebagai pahala bagi orang yang menjalankannnya. Demikian juga, Allah menjadikan lawan keutamaan itu, seperti dusta dan kelaliman, larangan yang harus dijauhi, dan menjadikan kesengsaraan di dunia dan siksa di akhirat sebagai hukuman bagi yang melakukannya.
Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan suatu perintah atau mencegah dengan suatu larangan, akan tetapi Allah menjadikan kebaikan dunia tergantung beberapa perkara: keadilan, benar dan kejujuran, dan menjadikan kerusakan dunia karena sebaliknya. Apa yang menjamin kepentingan manusia, seperti menjaga jiwa dan harta benda diperintahkan sebagai kewajiban. Karena itu, besarlah hukumannya bagi orang yang membunuh atau mencuri.
Akhlak agama mencakup berbagai aspek, mulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk.
c. Hubungan khaliq,makhluq,dan akhlaq
kata akhlaq adalah bentuk jamak dari kata “khuluq” yang secara etimologis bermakna : adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, dan agama.Kata akhlaq mengandung persesuaian dengan kata khalq yang berarti kejadian, dan erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta, serta erat kaitannya dengan makhluq yang artinya diciptakan. Akhlaq dalam islam mencakup berbagai aspek,mulai dari akhlaq terhadap Allah, hingga terhadap sesama makhluk , titik tolaknya adalah pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah. Jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkau hakikatnya. Dalam hal ini Allah berfirman :
Artinya: “dan katakanlah,Segala puji bagi Allah,dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesarannya, maka kamu akan mengetahuinya.Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan .” (Qs. Al Naml [27]: 93)
Islam menekankan bahwa setiap orang hendaknya di posisikan secara wajar. Nabi Muhammad SAW,misalnya,dinyatakan sebagai manusia seperti manusia lain, namun dinyatakan pula bahwa beliau adalah rasul yang memperoleh wahyu dari Allah. Atas dasar itu beliau mendapat penghormatan melebihi kita sebagai manusia.
Di dunia barat sering dinyatakan bahwa “Anda boleh melakukan perbuatan apapun selama tidak bertentangan dengan hak orang lain.” Tapi al -Quran menegaskan bahwa anda hendaknya mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri. Allah berfirman:
Pada dasarnya akhlak yang di ajarkan dalam islam terhadap lingkungan bersumber sebagai manusia sebagai khalifah. kekhalifahan itu menurut adanya interaksi antara manusia dan sesama,antara manusia dan alam. Kekhalifahan yang di maksud mengandung arti pengayoman,pemeliharaan, dan pembimbingan. Agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptannya.
E. Cara Meraih Akhlaq Al-karimah
Seperti halnya membuat kebiasaan baik, mengubah kebiasaan buruk juga merupakan hal yang sangat sulit. Perlu latihan dan pembiasaan yang ketat agar kebiasaan buruk benar – benar hilang. Untuk mengubah kebiasaan buruk, para ahli akhlak mengajarkan beberapa hal :
Niat yang sungguh – sungguh tanpa keraguan sedikitpun untuk merubah kebiasaan itu kemudian niat tersebut harus dikawal dengan kemauan keras.
Pengertian dan kesadaran yang mendalam akan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk itu.
Dalam melaksanakan niat hendaknya setia sesuai dengan apa yang diniatkan, yakni tidak bergeser dari pendirian dan niat semula karena bertemu dengan kesukaan.
Segera mengisi kekosongan dengan kebisaan jelek itu terbuang. Waktu yang luang setelah menggeser kebiasaan jelek jangan dibiarkan lowong begitu saja karena akan mengundang kejelekan itu datang kembali.
Cari waktu yang baik dan tepat untuk melakukan niat itu.
Selalu memelihara kekuatan penolak yang terdapat dalam jiwa agar selalu tumbuh dan hidup.
Seorang muslim harus berusaha membina dirinya. Akhlak mulia dan menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi masyarakat. Untuk itu, seorang muslim harus mengikuti dan memerapkan akhlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW . Al Qur’an mengakui secara tegas bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang sangat agung. Bahkan dapat dikatakan bahwa ukuran pengangkatan beliau sebagai nabi adalah lantaran keluruhan budi pekertinya.
Atas dasar sifat – sifat agung yang dimilikinya,Allah menjadikan beliau sebagai teladan yang baik (uswatun hasanah) sekaligus sebagai pembawa berita dan peringatan. Allah berfirman:
Artinya : “Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang ba
ik (uswatun hasanah) bagi yg mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-ahzab[33]:21)
AKHLAK DALAM SISTEM AJARAN ISLAM
A. Konsep dasar akhlak
Secara etimologi, akhlak lazim disebut dengan tingkah laku/perangai.
Secara terminologi , akhlak adalah pengetahuan tentang keutamaan – keutamaan dan cara memperolehnya agar jiwa menjadi bersih dan pengetahuan tentang kehinaan- kehinaan jiwa untuk mensucikan jiwa tersebut darinya.
Dalam bahasa indonesia, akhlak dapat diartikan sebagai moral, etika, watak, budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan kesusilaan.
Akhlak yang sesuai dengan adat dan ajaran islam :
a. Akhlaq mahmudah yaitu perbuatan yang sesuai dengan adat dan ajaran islam.
b. Akhlaq mazmumah yaitu perbuatan yang bertentangan dengan adat dan ajaran islam.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologik (peristilahan).
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).
Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagai mana tersebut diatas tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak, tetapi ikhlak. Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistic, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya.
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai hujjatul Islam (pembela Islam), karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari Ibn Miskawaih, mengatakan akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”
Definisi-definisi akhlak tersebut secara subtansial tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima cirri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu; pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya. Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila. Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Kelima, sejalan dengan cirri yang keempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian.
Ada dua istilah penting dalam islam, kaitannya dengan pembahasan akhlak, yaitu: akhlaq al-mahmudah dan akhlak al-mazmumah.
Akhlak al-mahmudah adalah segala tingkah laku yang terpuji, Sedangkan al-mazmumah kebalikan dari al-mahmudah.
B. Perbandingan konsep dasar akhlaq al-karimah dengan konsep etika dalam ideologi sekuler
Secara umum, kata akhlaq identik dengan kata etika dan moral. Kata “etika” berasal dari bahasa yunani, “ethos” (dalam bentuk tunggal), yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlaq, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta-etha, artinya adalah adat kebiasaan. Sedangkan kata “moral” berasal dari bahasa latin, “mos” (tunggal) dan “mores” (bentuk jamak), yang berarti kebiasaan atau adat.
Socrates dipandang sebagai perintis ilmu akhlak, karena ia adalah orang pertama yang berusaha sungguh-sungguh membentuk hubungan manusia dengan dasar ilmu pengetahuan. Dia berpendapat bahwa akhlak dan bentuk perhubungan itu tidak menjadi benar kecuali jika didasarkan kepada ilmu pengetahuan. Namun tak diketahui secara pasti pandangan socrates tentang tujuan akhir dari akhlak, atau dengan kata lain mengenai ukuran yang dipergunakan untuk mengukur segala perbuatan, dan diberi hukum baik atau buruk, sehingga timbullah beberapa golongan yang bermacam-macam, sedangkan semuanya menyadarkan kepada socrates dan menjadikannya sebagai pemimpin.
Karenanya sesudah Socrates lahir beberapa paham mengenai akhlak, diantaranya adalah paham Cynics dan Cyrenics. Yang merupakan pengikut Socrates. Pembangunan paham Cynics adalah Antisthenes, yang hidup pada 444-370 SM. Paham ini menyatakan bahwa ketuhanan itu bersih dari segala kebutuhan, dan sebaik-baik manusia adalah mereka yang berperangai dengan akhlak ketuhanan. Adapun pembangun paham Cyrenics adalah Aristippus. Paham ini menyatakan bahwa mencari kelezatan dan menjauhi kepedihan adalah satu-satunya tujuan yang benar untuk hidup, dan perbuatan itu dinamai utama bila timbul kelezatan yang lebih besar dari kepedihan.
Kemudian muncul paham Plato pada 427-347 SM berpendapat bahwa didalam jiwa ada kekuatan bermacam-macam, keutamaan timbul dari perimbangan dan tunduknya kekuatan itu pada hukum akal. Dia juga berpendapat bahwa pokok-pokok keutamaan itu ada empat: hikmat kebijaksanaan, keberanian, keperwiraan dan keadilan. Keempat-empatnya adalah tiang penegak bangsa-bangsa dan individu.
Pada akhir abad ke-3 M, agama Nasrani menyebar ke Eropadan mengubah pola pikir serta membawa pokok-pokok akhlak tersebut dalam Taurat, demikian juga memberi pelajaran kepada manusia bahwa Tuhan Allah sumber segala akhlak. Tuhan Allah-lah yang membuat segala patokan yang harus kita pelihara dalam bentuk perhubungan kita, dan yang menjelaskan arti baik dan arti jahat. Agama Nasrani mengharap kepada manusia supaya usaha dengan sungguh-sungguh menyucikan dirinya, baik pikiran dan perbuatannya. Agama menjadikan ruh sebagai entitas yang mempunyai penguasaan penuh mengenai badan dan keinginan. Oleh karena itu, kebanyakan pengikut pertama dari agama ini suka mengabaikan raganya, menyingkir dari dunia yang fana dan suka kepada zuhud, ibadah dan menyendiri.
Pada masa pra-Islam, bangsa Arab hanya mempunyai ahli-ahli hikmah dan sebagian ahli-ahli syair yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong menuju keutamaan dan menjauhkan dari kerendahan. Kemudian datanglah agama Islam yang mengajak orang-orang percaya bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu di seluruh alam. Sebagaimana Allah menjadikan manusia, Dia juga mengadakan susunan yang harus diikuti, dan memberikan jalan yang mesti diseberangi. Allah telah menetapkan beberapa keutamaan seperti benar dan adil, yang harus dilaksanakan dan menjadikan kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di akhirat sebagai pahala bagi orang yang menjalankannnya. Demikian juga, Allah menjadikan lawan keutamaan itu, seperti dusta dan kelaliman, larangan yang harus dijauhi, dan menjadikan kesengsaraan di dunia dan siksa di akhirat sebagai hukuman bagi yang melakukannya.
Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan suatu perintah atau mencegah dengan suatu larangan, akan tetapi Allah menjadikan kebaikan dunia tergantung beberapa perkara: keadilan, benar dan kejujuran, dan menjadikan kerusakan dunia karena sebaliknya. Apa yang menjamin kepentingan manusia, seperti menjaga jiwa dan harta benda diperintahkan sebagai kewajiban. Karena itu, besarlah hukumannya bagi orang yang membunuh atau mencuri.
Akhlak agama mencakup berbagai aspek, mulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk.
C. Hubugan Khaliq, Makhluk dan Akhlak
kata akhlaq adalah bentuk jamak dari kata “khuluq” yang secara etimologis bermakna : adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, dan agama.Kata akhlaq mengandung persesuaian dengan kata khalq yang berarti kejadian, dan erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta, serta erat kaitannya dengan makhluq yang artinya diciptakan. Akhlaq dalam islam mencakup berbagai aspek,mulai dari akhlaq terhadap Allah, hingga terhadap sesama makhluk , titik tolaknya adalah pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah. Jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkau hakikatnya. Dalam hal ini Allah berfirman :
Artinya: “dan katakanlah,Segala puji bagi Allah,dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesarannya, maka kamu akan mengetahuinya.Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan .” (Qs. Al Naml [27]: 93)
Islam menekankan bahwa setiap orang hendaknya di posisikan secara wajar. Nabi Muhammad SAW,misalnya,dinyatakan sebagai manusia seperti manusia lain, namun dinyatakan pula bahwa beliau adalah rasul yang memperoleh wahyu dari Allah. Atas dasar itu beliau mendapat penghormatan melebihi kita sebagai manusia.
Di dunia barat sering dinyatakan bahwa “Anda boleh melakukan perbuatan apapun selama tidak bertentangan dengan hak orang lain.” Tapi al -Quran menegaskan bahwa anda hendaknya mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri. Allah berfirman:
Pada dasarnya akhlak yang di ajarkan dalam islam terhadap lingkungan bersumber sebagai manusia sebagai khalifah. kekhalifahan itu menurut adanya interaksi antara manusia dan sesama,antara manusia dan alam. Kekhalifahan yang di maksud mengandung arti pengayoman,pemeliharaan, dan pembimbingan. Agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptannya.
D. Akhlakul Karimah dan Akhlakul Mazmumah
E. Cara meraih Akhlakul Karimah
Seperti halnya membuat kebiasaan baik, mengubah kebiasaan buruk juga merupakan hal yang sangat sulit. Perlu latihan dan pembiasaan yang ketat agar kebiasaan buruk benar – benar hilang. Untuk mengubah kebiasaan buruk, para ahli akhlak mengajarkan beberapa hal :
Niat yang sungguh – sungguh tanpa keraguan sedikitpun untuk merubah kebiasaan itu kemudian niat tersebut harus dikawal dengan kemauan keras.
Pengertian dan kesadaran yang mendalam akan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk itu.
Dalam melaksanakan niat hendaknya setia sesuai dengan apa yang diniatkan, yakni tidak bergeser dari pendirian dan niat semula karena bertemu dengan kesukaan.
Segera mengisi kekosongan dengan kebisaan jelek itu terbuang. Waktu yang luang setelah menggeser kebiasaan jelek jangan dibiarkan lowong begitu saja karena akan mengundang kejelekan itu datang kembali.
Cari waktu yang baik dan tepat untuk melakukan niat itu.
Selalu memelihara kekuatan penolak yang terdapat dalam jiwa agar selalu tumbuh dan hidup.
Seorang muslim harus berusaha membina dirinya. Akhlak mulia dan menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi masyarakat. Untuk itu, seorang muslim harus mengikuti dan memerapkan akhlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW . Al Qur’an mengakui secara tegas bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang sangat agung. Bahkan dapat dikatakan bahwa ukuran pengangkatan beliau sebagai nabi adalah lantaran keluruhan budi pekertinya.
Atas dasar sifat – sifat agung yang dimilikinya,Allah menjadikan beliau sebagai teladan yang baik (uswatun hasanah) sekaligus sebagai pembawa berita dan peringatan. Allah berfirman:
Artinya : “Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik (uswatun hasanah) bagi yg mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-ahzab[33]:21)
F. Menjadi Uswatun Hasanah
Secara etimologi, akhlak lazim disebut dengan tingkah laku/perangai.
Secara terminologi , akhlak adalah pengetahuan tentang keutamaan – keutamaan dan cara memperolehnya agar jiwa menjadi bersih dan pengetahuan tentang kehinaan- kehinaan jiwa untuk mensucikan jiwa tersebut darinya.
Dalam bahasa indonesia, akhlak dapat diartikan sebagai moral, etika, watak, budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan kesusilaan.
Akhlak yang sesuai dengan adat dan ajaran islam :
a. Akhlaq mahmudah yaitu perbuatan yang sesuai dengan adat dan ajaran islam.
b. Akhlaq mazmumah yaitu perbuatan yang bertentangan dengan adat dan ajaran islam.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologik (peristilahan).
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).
Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagai mana tersebut diatas tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak, tetapi ikhlak. Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistic, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya.
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai hujjatul Islam (pembela Islam), karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari Ibn Miskawaih, mengatakan akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”
Definisi-definisi akhlak tersebut secara subtansial tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima cirri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu; pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya. Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila. Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Kelima, sejalan dengan cirri yang keempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian.
Ada dua istilah penting dalam islam, kaitannya dengan pembahasan akhlak, yaitu: akhlaq al-mahmudah dan akhlak al-mazmumah.
Akhlak al-mahmudah adalah segala tingkah laku yang terpuji, Sedangkan al-mazmumah kebalikan dari al-mahmudah.
B. Perbandingan konsep dasar akhlaq al-karimah dengan konsep etika dalam ideologi sekuler
Secara umum, kata akhlaq identik dengan kata etika dan moral. Kata “etika” berasal dari bahasa yunani, “ethos” (dalam bentuk tunggal), yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlaq, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta-etha, artinya adalah adat kebiasaan. Sedangkan kata “moral” berasal dari bahasa latin, “mos” (tunggal) dan “mores” (bentuk jamak), yang berarti kebiasaan atau adat.
Socrates dipandang sebagai perintis ilmu akhlak, karena ia adalah orang pertama yang berusaha sungguh-sungguh membentuk hubungan manusia dengan dasar ilmu pengetahuan. Dia berpendapat bahwa akhlak dan bentuk perhubungan itu tidak menjadi benar kecuali jika didasarkan kepada ilmu pengetahuan. Namun tak diketahui secara pasti pandangan socrates tentang tujuan akhir dari akhlak, atau dengan kata lain mengenai ukuran yang dipergunakan untuk mengukur segala perbuatan, dan diberi hukum baik atau buruk, sehingga timbullah beberapa golongan yang bermacam-macam, sedangkan semuanya menyadarkan kepada socrates dan menjadikannya sebagai pemimpin.
Karenanya sesudah Socrates lahir beberapa paham mengenai akhlak, diantaranya adalah paham Cynics dan Cyrenics. Yang merupakan pengikut Socrates. Pembangunan paham Cynics adalah Antisthenes, yang hidup pada 444-370 SM. Paham ini menyatakan bahwa ketuhanan itu bersih dari segala kebutuhan, dan sebaik-baik manusia adalah mereka yang berperangai dengan akhlak ketuhanan. Adapun pembangun paham Cyrenics adalah Aristippus. Paham ini menyatakan bahwa mencari kelezatan dan menjauhi kepedihan adalah satu-satunya tujuan yang benar untuk hidup, dan perbuatan itu dinamai utama bila timbul kelezatan yang lebih besar dari kepedihan.
Kemudian muncul paham Plato pada 427-347 SM berpendapat bahwa didalam jiwa ada kekuatan bermacam-macam, keutamaan timbul dari perimbangan dan tunduknya kekuatan itu pada hukum akal. Dia juga berpendapat bahwa pokok-pokok keutamaan itu ada empat: hikmat kebijaksanaan, keberanian, keperwiraan dan keadilan. Keempat-empatnya adalah tiang penegak bangsa-bangsa dan individu.
Pada akhir abad ke-3 M, agama Nasrani menyebar ke Eropadan mengubah pola pikir serta membawa pokok-pokok akhlak tersebut dalam Taurat, demikian juga memberi pelajaran kepada manusia bahwa Tuhan Allah sumber segala akhlak. Tuhan Allah-lah yang membuat segala patokan yang harus kita pelihara dalam bentuk perhubungan kita, dan yang menjelaskan arti baik dan arti jahat. Agama Nasrani mengharap kepada manusia supaya usaha dengan sungguh-sungguh menyucikan dirinya, baik pikiran dan perbuatannya. Agama menjadikan ruh sebagai entitas yang mempunyai penguasaan penuh mengenai badan dan keinginan. Oleh karena itu, kebanyakan pengikut pertama dari agama ini suka mengabaikan raganya, menyingkir dari dunia yang fana dan suka kepada zuhud, ibadah dan menyendiri.
Pada masa pra-Islam, bangsa Arab hanya mempunyai ahli-ahli hikmah dan sebagian ahli-ahli syair yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong menuju keutamaan dan menjauhkan dari kerendahan. Kemudian datanglah agama Islam yang mengajak orang-orang percaya bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu di seluruh alam. Sebagaimana Allah menjadikan manusia, Dia juga mengadakan susunan yang harus diikuti, dan memberikan jalan yang mesti diseberangi. Allah telah menetapkan beberapa keutamaan seperti benar dan adil, yang harus dilaksanakan dan menjadikan kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di akhirat sebagai pahala bagi orang yang menjalankannnya. Demikian juga, Allah menjadikan lawan keutamaan itu, seperti dusta dan kelaliman, larangan yang harus dijauhi, dan menjadikan kesengsaraan di dunia dan siksa di akhirat sebagai hukuman bagi yang melakukannya.
Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan suatu perintah atau mencegah dengan suatu larangan, akan tetapi Allah menjadikan kebaikan dunia tergantung beberapa perkara: keadilan, benar dan kejujuran, dan menjadikan kerusakan dunia karena sebaliknya. Apa yang menjamin kepentingan manusia, seperti menjaga jiwa dan harta benda diperintahkan sebagai kewajiban. Karena itu, besarlah hukumannya bagi orang yang membunuh atau mencuri.
Akhlak agama mencakup berbagai aspek, mulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk.
C. Hubugan Khaliq, Makhluk dan Akhlak
kata akhlaq adalah bentuk jamak dari kata “khuluq” yang secara etimologis bermakna : adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, dan agama.Kata akhlaq mengandung persesuaian dengan kata khalq yang berarti kejadian, dan erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta, serta erat kaitannya dengan makhluq yang artinya diciptakan. Akhlaq dalam islam mencakup berbagai aspek,mulai dari akhlaq terhadap Allah, hingga terhadap sesama makhluk , titik tolaknya adalah pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah. Jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkau hakikatnya. Dalam hal ini Allah berfirman :
Artinya: “dan katakanlah,Segala puji bagi Allah,dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesarannya, maka kamu akan mengetahuinya.Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan .” (Qs. Al Naml [27]: 93)
Islam menekankan bahwa setiap orang hendaknya di posisikan secara wajar. Nabi Muhammad SAW,misalnya,dinyatakan sebagai manusia seperti manusia lain, namun dinyatakan pula bahwa beliau adalah rasul yang memperoleh wahyu dari Allah. Atas dasar itu beliau mendapat penghormatan melebihi kita sebagai manusia.
Di dunia barat sering dinyatakan bahwa “Anda boleh melakukan perbuatan apapun selama tidak bertentangan dengan hak orang lain.” Tapi al -Quran menegaskan bahwa anda hendaknya mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri. Allah berfirman:
Pada dasarnya akhlak yang di ajarkan dalam islam terhadap lingkungan bersumber sebagai manusia sebagai khalifah. kekhalifahan itu menurut adanya interaksi antara manusia dan sesama,antara manusia dan alam. Kekhalifahan yang di maksud mengandung arti pengayoman,pemeliharaan, dan pembimbingan. Agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptannya.
D. Akhlakul Karimah dan Akhlakul Mazmumah
E. Cara meraih Akhlakul Karimah
Seperti halnya membuat kebiasaan baik, mengubah kebiasaan buruk juga merupakan hal yang sangat sulit. Perlu latihan dan pembiasaan yang ketat agar kebiasaan buruk benar – benar hilang. Untuk mengubah kebiasaan buruk, para ahli akhlak mengajarkan beberapa hal :
Niat yang sungguh – sungguh tanpa keraguan sedikitpun untuk merubah kebiasaan itu kemudian niat tersebut harus dikawal dengan kemauan keras.
Pengertian dan kesadaran yang mendalam akan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk itu.
Dalam melaksanakan niat hendaknya setia sesuai dengan apa yang diniatkan, yakni tidak bergeser dari pendirian dan niat semula karena bertemu dengan kesukaan.
Segera mengisi kekosongan dengan kebisaan jelek itu terbuang. Waktu yang luang setelah menggeser kebiasaan jelek jangan dibiarkan lowong begitu saja karena akan mengundang kejelekan itu datang kembali.
Cari waktu yang baik dan tepat untuk melakukan niat itu.
Selalu memelihara kekuatan penolak yang terdapat dalam jiwa agar selalu tumbuh dan hidup.
Seorang muslim harus berusaha membina dirinya. Akhlak mulia dan menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi masyarakat. Untuk itu, seorang muslim harus mengikuti dan memerapkan akhlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW . Al Qur’an mengakui secara tegas bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang sangat agung. Bahkan dapat dikatakan bahwa ukuran pengangkatan beliau sebagai nabi adalah lantaran keluruhan budi pekertinya.
Atas dasar sifat – sifat agung yang dimilikinya,Allah menjadikan beliau sebagai teladan yang baik (uswatun hasanah) sekaligus sebagai pembawa berita dan peringatan. Allah berfirman:
Artinya : “Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik (uswatun hasanah) bagi yg mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-ahzab[33]:21)
F. Menjadi Uswatun Hasanah
Hormon-Hormon Reproduksi
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Masa-masa kehidupan wanita:
Masalah normal yang dialami wanita dari usia 8 sampai 65 tahun (terlihat pada gambar 2) terdiri dari :
1. Prapubertas
• Bayi wanita
Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak 750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan dalam sudah terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih mengalami pengaruh estrogen dari ibunya.
• Masa kanak-kanak
Pertumbuhan alat-alat kelamin tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai masa pubertas. Kadar hormon estrogen dan hormon gonadotropin lainnya sangat rendah.
2. Pubertas
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi mantap dan teratur. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun. Kejadian penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbul ciri-ciri kelamin sekuder, menarche, dan perubahan fisik. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh estrogen.
3. Masa reproduksi
Merupakan masa terpenting pada wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan.
4. Masa Klimakterium termasuk menopause dan pasca menopause
• klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium, yang bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal. Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause. Masa premenopause, menopause dan pasca menopause dikenal sebagai masa klimakterium. Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan yang disebut sindroma klimakterik. Keluhan-keluhan ini dapat bersifat psikis seperti mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat kurang dan susah tidur. Gangguan neurovegetatif dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, dll.
• Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya fungsi ovarium. Diagnosa dibuat setelah terdapat amenorea (tidak haid) sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang. Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun. Menopause dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause alamiah.
5. Masa Senile
Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yan baru sehingga tidka ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adaah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi pada wanita dengan intensitas yang berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu berkemih dan terasa ingin terus buang air kecil.
Pengertian perubahan-perubahan fisiologis ini sangat berguna bagi wanita yang secara pasti akan mengalami masalah ini dalam kehidupannya, sehingga ia bisa mempersiapkan diri sesuai dengan pendidikan sosial ekonomi yang didapatnya.
Haid
Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Yang merangsang menimbulkan haid adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak dan hormon estrogen serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput lendir dengan perdarahan terjadilah haid.
Turunnya hormon estrogen secara fisiologi dimulai pada masa klimakterium (usia 40-65 tahun). (Gambar 1) Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang mengganggu, diawali umumnya dengan gangguan haid yang yang tadinya teratur, siklik, menjadi tidak teratur tidak siklik dan jumlah darah dapat berkurang atau bertambah.
<*>Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ke II Perhimpunan Osteoporosis Indonesia , Makassar , 25 Juli 2004.
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis.
Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur.
Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pascamenopause adalah 3-5 tahun setelah menopause.
Sedangkan ooporopause adalah terhentinya fungsi ovarium , berarti terhentinya produksi estrogen, estron yang terjadi pada usia 55 – 56 tahun.
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Masa-masa kehidupan wanita:
Masalah normal yang dialami wanita dari usia 8 sampai 65 tahun (terlihat pada gambar 2) terdiri dari :
1. Prapubertas
• Bayi wanita
Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak 750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan dalam sudah terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih mengalami pengaruh estrogen dari ibunya.
• Masa kanak-kanak
Pertumbuhan alat-alat kelamin tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai masa pubertas. Kadar hormon estrogen dan hormon gonadotropin lainnya sangat rendah.
2. Pubertas
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi mantap dan teratur. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun. Kejadian penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbul ciri-ciri kelamin sekuder, menarche, dan perubahan fisik. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh estrogen.
3. Masa reproduksi
Merupakan masa terpenting pada wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan.
4. Masa Klimakterium termasuk menopause dan pasca menopause
• klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium, yang bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal. Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause. Masa premenopause, menopause dan pasca menopause dikenal sebagai masa klimakterium. Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan yang disebut sindroma klimakterik. Keluhan-keluhan ini dapat bersifat psikis seperti mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat kurang dan susah tidur. Gangguan neurovegetatif dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, dll.
• Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya fungsi ovarium. Diagnosa dibuat setelah terdapat amenorea (tidak haid) sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang. Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun. Menopause dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause alamiah.
5. Masa Senile
Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yan baru sehingga tidka ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adaah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi pada wanita dengan intensitas yang berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu berkemih dan terasa ingin terus buang air kecil.
Pengertian perubahan-perubahan fisiologis ini sangat berguna bagi wanita yang secara pasti akan mengalami masalah ini dalam kehidupannya, sehingga ia bisa mempersiapkan diri sesuai dengan pendidikan sosial ekonomi yang didapatnya.
Haid
Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Yang merangsang menimbulkan haid adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak dan hormon estrogen serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput lendir dengan perdarahan terjadilah haid.
Turunnya hormon estrogen secara fisiologi dimulai pada masa klimakterium (usia 40-65 tahun). (Gambar 1) Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang mengganggu, diawali umumnya dengan gangguan haid yang yang tadinya teratur, siklik, menjadi tidak teratur tidak siklik dan jumlah darah dapat berkurang atau bertambah.
<*>Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ke II Perhimpunan Osteoporosis Indonesia , Makassar , 25 Juli 2004.
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis.
Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur.
Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pascamenopause adalah 3-5 tahun setelah menopause.
Sedangkan ooporopause adalah terhentinya fungsi ovarium , berarti terhentinya produksi estrogen, estron yang terjadi pada usia 55 – 56 tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)